Rangkuman Prakarya Kelas 9 Semseter 2 Bab 2 Dasar Dasar Elektronika Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor dan lain sebagainya.

llmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika,
sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah
bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika
dan instrumentasi.
Berikut Rangkuman Prakarya Kelas 9 BAB 2 Dasar Dasar Elektronika.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh peralatan/ piranti elektronik ini: Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset video
(VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desk-top, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smat card dan lain-lain.
Sejarah Elektronika
Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah komponen utama yaitu tabung hampa udara (vacuumube), transistor dan sirkuit terpadu (integrated circuit).
Pada tahun
1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa electron bisa
berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang
hampa. Penemuan konduksi atau perpindahan ini dkenal dengan nama
efek Edison. Pada tahun 1904, John Fleming menerapkan efek Edison
ini untuk menemukan dua buah elemen tabung electron yang dikenal
dengan nama dioda, dan Lee De Forest mengikutinya pada tahun
1906 dengan tabung tiga elemen, yang disebut trioda.
Tabung hampa
udara menjadi divais yang dibuat untuk memanipulasi kemungkinan
energi listrik sehingga bisa dperkuat dan dikirimkan.
Aplikasi tabung elektron pertama dterapkan dalam bidang
komunikasi radio.
Guglielmo Marconi merintis pengembangan telegraf
tanpa kabel(wireless telegraph) pada tahun 1896 dan komunikasi
radio jarak jauh pada tahun 1901. Pada tahun 1918, Edwin Armstrong
menemukan penerima “super-heterodyne” yang dapat memilih sinyal
radio atau stasion dan dapat menerima sinyal jarak jauh.